Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Adam Smith Dan Kritik Terhadap Sistem Pendidikan Tinggi

Sempat kaget saat saya membaca sebuah buku dari Mark Skousen berjudul "Sang Maestro Teori-Teori Ekonomi Modern", Skousen menuliskan sebuah sisipan pada bagian pertama bukunya tentang seorang profesor yang melarang mahasiswanya membaca salah satu bagian tertentu dari buku "The Wealth Of Nations" karya Adam Smith.

Skousen memberi judul catatan itu "Profesor Stigler Memperingatkan Mahasiswanya Agar Tidak Membaca Satu Bagian Tertentu dari The Wealth Of Nations".

Menurut catatan Skousen, Profesor Stigler adalah seorang ekonom Chicago yang pernah meraih nobel ekonomi. Nama lengkapnya adalah George Joseph Stigler, seorang penggemar The Wealth of Nations dan sering merekomendasikan buku itu kepada orang lain termasuk para mahasiswanya, kecuali halaman 720.

Ternyata Stigler jengkel dengan statement Adam Smith dalam halaman 720 tersebut. Kenapa Stigler jengkel? Jelas Stigler merasa sangat jengkel dan benci ketika statement dari Adam Smith dalam The Wealth of Nation itu mengecam dan mengkritik sistem pendidikan tinggi di universitas dan para profesor universitas.


Adam Smith menuliskan pada halaman 720 The Wealth of Nations sebagai berikut: "Kalau saja pengajar itu orang yang waras, tentu dia akan jengkel saat ia tahu bahwa, saat ia mengajar mahasiswa, dirinya ternyata membicarakan atau membaca hal-hal yang tidak berguna, atau hal-hal yang sedikit lebih baik ketimbang omong kosong.

Tentu dia juga akan jengkel saat tahu bahwa sebagian besar mahasiswanya meninggalkan kuliahnya; atau mungkin menghadiri kuliahnya tetapi menunjukan tanda-tanda jelas bahwa mereka mengabaikan, mengejek, dan menghina.... Disiplin akademi dan universitas pada umumnya disusun bukan untuk kebaikan mahasiswa, tetapi demi kepentingan, atau lebih tepatnya demi kenyamanan para profesor."

Bagaimana menurut anda? apakah Adam Smith menuliskan sebuah kebenaran dalam dunia pendidikan tinggi sehingga membuat Stigler jengkel kalimat tersebut? ataukah Stigler yang terlalu sadar kalau Adam Smith menempeleng para profesor (pengajar universitas) termasuk dirinya, terlalu keras sehingga Stigler melarang orang lain membaca kalimat kecil Adam Smith itu?


Jika kita perhatikan konteks sekarang, tulisan Adam Smith tersebut masih sangat relevan dengan kodisi pendidikan tinggi. Tulisan Smith bisa menjadi indikasi bahwa sebagian besar pengajar universitas tidak waras dalam mengajar mahasiswa. Dan jika tidak waras, itu tandanya Smith menyebutkan secara tidak langsung bahwa para pengajar di universitas itu gila.
Smith menuliskan itu karena dia sendiri pelakunya, bahkan banyak profesor terkemuka di dunia mengatakan bahwa Smith adalah salah satu orang gila yang berhasil menjadikan ekonomi sebuah disiplin ilmu melalui publikasi The Wealth of Nations.

Kita bisa membagi kritik Adam Smith itu menjadi dua hal penting. Pertama yaitu kritik terhadap sifat angkuh para pengajar universitas. Kritik itu menyebutkan bahwa ternyata banyak para pengajar universitas tidak waras sehingga membuat mahasiswa mereka meninggalkan kuliah (bolos) atau menghadiri kuliah tapi mahasiswa mereka mengabaikan, mengejek, dan menghina para pengajar beserta apa yang diajarkannya.

Kritik pertama Smith ini masih merupakan sebuah fakta dalam dunia akademik saat ini. Banyak para dosen yang hanya membicarakan atau membaca hal-hal yang tidak berguna. Sehingga membuat para mahasiswa malas dan tidak menghargai ilmu pengetahuan yang diajarkan para dosen.

Pernahkan kita sadar kalau apa yang diajarkan para dosen itu sebagian besar hanyalah hal-hal yang tidak berguna? Kita akan mendapatkan jawabanya (jika mahasiswa) setelah kita lulus dari universitas.

Kritik kedua Smith yaitu tentang masalah diabaikannya kepentingan mahasiswa dalam suatu disiplin akademik universitas.   Semua universitas di dunia pasti sepakat ketika mengatakan bahwa mereka mengedepankan kepentingan mahasiswa dalam hal disiplin akademik. Namun menurut Adam Smith (bahkan Mark Skousen sepakat dengan Smith) bahwa universitas hanya mementingkan kepentingan dan kenyamanan para pengajar.

Di Indonesia ini, universitas yang menyediakan fasilitas terlengkap, kualitas akademik yang mantap, dan pendidikan karakter yang kuat ternyata bukan untuk kepentingan mahasiswa. Mengapa? karena universitas membuat sebuah cover yang indah untuk menutupi kebohongan yang ada.

Bukti bahwa universitas tidak mementingkan mahasiswa adalah universitas mengutamakan kepentingan dan kenyamanan para dosen dalam hal gaji, fasilitas, tunjangan jabatan, dan kenyamanan lainnya. Sedangkan mahasiswa dipacu untuk membayar sejumlah uang (yang katanya kewajiban), belajar keras dan tekun, melakukan penelitian yang rumit.

Semua itu hanya untuk menunjukan bahwa para dosen/pengajar sukses mendidik mahasiswanya. Dan setelah predikat itu didapatkan universitas, maka harga masuk universitas pun dinaikan, beserta gaji dan tunjangan para dosen.

Kedengarannya sedikit abstrak. Namun jika kita perhatikan secermat mungkin, kritik Adam Smith ini masih sangat relevan dengan dunia pendidikan tinggi saat ini.

2 komentar untuk "Adam Smith Dan Kritik Terhadap Sistem Pendidikan Tinggi"

  1. Nice!!! Like, bermanfaat :D

    Salam kenal!!!
    Fisko Tinggogoy (manajemen. b) angkatan 2011
    ka Pernah tanya pa kita tentang salah satu Teori Adam Smith " Keunggulan Mutlak "

    Probinas hari ke-2 jam 04:30 di Jalan pertigaan kantor pusat dan fekon/fis :D

    Makaseh ka atas sarannya ka waktu itu :D bahwa, kalo belajar jangan menghafal tetapi cari mangarti!! Thanks ka ;)

    BalasHapus
  2. makase juga Fisko..
    itu semua dilakukan agar mahasiswa tahu bahwa Probinas bukan ajang perploncoan dan ajang mancari (doi, maitua, popularitas, dll)

    tetap semangat belajar...

    BalasHapus

Apa saja isi komentar anda sangat berarti bagi penulis... ^_^