Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Santa Claus Parasit Desember

Ketika bulan desember tiba, terhentak meriah tanda tak sabar menanti, seorang bocah dengan gembira menanti kedatangan sang pemberi hadiah setelah sabar menunggu setahun penuh.

Ya, itulah yang ditunggu para bocah ini, desember menjadi bulan paling heboh dan menyenangkan setiap orang Kristen karena merupakan bulan perayaan natal Yesus Kristus.

Penantian itu terobati ketika rombongan orang dengan pernak-pernik unik khas bulan desember mulai berjalan mengelilingi kota dan desa, keluar dan masuk lorong demi mengobati kerinduan tahunan ini kepada para bocah, mereka adalah rombongan “si jenggot putih” santa claus.

Fenomena santa claus ini membuat ciri khas yang sulit dihapuskan dan wallpaper bulan desember. Ada apa dibalik santa claus? Disini saya tidak akan menceritakan sejarah santa claus atau dari mana dia berasal, melainkan menguak fenomena aneh dan membudaya ini secara singkat dan pantas untuk dibahas disetiap jemaat gereja Kristen di manapun berada.

Pertama, santa claus telah menggantikan esensi perayaan natal. Kita mengetahui bahwa perayaan natal adalah untuk memperingati kelahiran Sang Juruselamat manusia, yang datang dari kerajaan surga untuk menebus dosa manusia yang kian membuat hati Tuhan Allah murka dan untuk mendamaikan manusia dengan Tuhan Allah.

Kelahiran bayi miskin dan papah yang mengubah sejarah dunia untuk selamanya. Itulah kelahiran Yesus Kristus yang dirayakan setiap tanggal dua puluh lima desember. Dan itulah juga esensi perayaan natal.

Tapi saat ini sangat mengerikkan ketika ternyata pendidikan santa claus mengajarkan para bocah bahwa yang dinanti itu adalah santa claus yang bertubuh gemuk, berjenggot lebat, berjubah merah, dan membawa kantong hadiah bagi anak-anak yang baik serta penurut orang tua.

Santa claus menggantikan esensi natal menjadi bulan penantian si jenggot putih dan hadiah-hadiah menarik dengan harapan bahwa anak-anak akan merubah tingkah laku mereka dari nakal menjadi baik. Ini adalah penyesatan bagi anak-anak kita, pembohongan ini sudah menjadi budaya dalam kehidupan kita.

Sehingga dari masa ke masa, kita hanya merusak generasi penerus kita. Kita membohongi masa depan kita sendiri, oleh sebat itu fenomena santa claus sangat disayangkan untuk terjadi terus menerus.

Dalam hal ini, penantian untuk memperingati kelahiran Yesus Kristus diganti dengan penantian hadiah impian para bocah melalui santa claus. Dan ini adalah pembohongan sekaligus penyesatan.

Kedua, santa claus menggantikan posisi Yesus Kristus dalam ingatan anak-anak Kristen tentang bulan desember dan hari natal. sebuah film Hollywood yang mengisahkan tentang santa claus, ada adegan yang sangat memilukan hati orang Kristen sejati.

Adegan itu adalah ketika seorang bocah berdoa dihari natal. Bukan masalah bocah itu mohon ampun akan dosanya kepada Tuhan, bukan juga memohon hidup yang damai dari Tuhan, melainkan berdoa agar memperoleh hadiah impian dari santa claus dan ironisnya lagi doa ini dipanjatkan kepada santa claus.

Hal ini lebih menyesatkan lagi ketika seorang anak kecil Kristen harus berdoa memohon kepada santa claus. Siapa sebenarnya yang menjadi Tuhan yang layak kita panjatkan doa? Sungguh tidak bisa diterima, anak-anak telah disesatkan dengan santa claus pada hari natal.
Dan di beberapa Negara, natal adalah hari untuk menanti kedatangan santa claus , bukan Yesus Kristus. Ini adalah bentuk penyembahan berhala yang harus ditentang dan dilenyapkan dari kebudayaan Kristen.

Ketiga, santa claus adalah pembohong dalam buku sejarah. Mungkin kita bertanya-tanya siapakah santa claus itu, dari manakah dia berasal, dan mengapa dia harus ada. Tentang identitas santa claus sangat simpang siur dan terlalu banyak versi.

Beberapa Negara seperti Belanda, Amerika Serikat, Kanada, dan Jerman memiliki kisah yang berbeda tentang santa claus. Dan masing-masing Negara itu meng-klaim bahwa kisah santa claus dari merekalah yang benar.

Saya juga pernah membaca kisah santa claus yang mengisahkan seorang uskup yang baik hati kepada anak-anak, uskup ini bernama Nicolaus. Uskup nicolaus dengan seorang pendampingnya yang berkulit hitam sangat senang dengan anak kecil dan selalu membagikan hadiah kepada anak-anak ketika bulan desember datang.

Versi lain menceritakan bahwa santa claus adalah penghuni kutub utara dengan bengkel ajaibnya untuk membuat hadiah-hadiah impian bagi anak-anak di seluruh dunia, yang datang pada malam natal mengelilingi dunia menggunakan kereta terbang yang ditarik ole hiring-iringan rusa kutub, masuk ke rumah-rumah melalui cerobong asap dan meninggalkan hadiah impian pada kaos kaki merah yang sudah digantung di pangkal cerobong asap.

Dan banyak juga versi lainnya tentang santa claus dam kita sangat bingung menentukan, mana santa kisah santa claus yang asli, sebenarnya. Yang harus menjadi perhatian kita adalah, dengan adanya berbagai versi yang sangat berbeda tentang santa claus, kita telah dibohongi melalui pemutar-balikan fakta tentang santa claus.

Saya meyakini bahwa kisah tentang santa claus tidak pernah ada dalam kisah nyata kehidupan dan sejarah umat manusia. Santa claus menurut saya hanyalah cerita khayalan yang diciptakan untuk memenuhi hasrat manusia tentang sosok yang baik hati pada anak-anak dengan harapan anak-anak ini akan taat pada nasihat orang tua.

Tapi jika harapannya seperti itu, mengapa harus santa claus yang menjadi jawaban sejarah? Mengapa umat Kristen menyangkal imannya kepada Kristus sebagai penebus dosa, Allah pengasih dan pengampun dengan mempercayai keberadaan santa claus sebagai sarana agar anak-anak mau merubah kelakuannya. Ini adalah pembohongan dalam sejarah sekaligus penyangkalan iman Kristen.

Mungkin masih ada hal yang lain tentang santa claus serta dampaknya dalam kehidupan orang Kristen. Tetapi yang terpenting adalah bagaimana kita menghapus budaya santa claus dari tradisi Kristen.

Terlebih lagi bagaimana kita merubah paradigma orang Kristen agar meninggalkan kebiasaan buruk ini untuk selamanya dan kembali kepada hari natal yang sesungguhnya, kembali pada Tuhan yang sejati, dan kembali kepada sejarah yang benar tentang perjalanan iman Kristen sejati.

Semoga pemaparan ini bisa kita renungkan terlebih kita sebagai umat Kristiani bisa membicarakannya dengan sesama kita tentang siapa santa claus sebenarnya yang telah menjadi warna palsu dalam perjalanan umat Kristen dalam sejarah.

Kita harus kembali kepada Allah dan taat pada firman-Nya dalam alkitab. Dan mulai saat ini, mari bersama-sama kita hapus santa claus dari catatan harian umat Kristen agar masa depan anak-anak kita menjadi sesuai dengan kehendak dan rencana Allah yang memiliki kehidupan.

1 komentar untuk "Santa Claus Parasit Desember"

  1. sangat setuju dengan postingan ini.fenomena yg harus di rubah dan pemikiran yg harus di luruskan terutama kepada anak tentang arti Natal yang sesunguhnya.

    Natal adalh Kasih yang nyata dari BAPA untuk manusia lewat kelahiran Kristus Tuhan ke dunia untuk menebus dan menyelamatkan Manusia.Terima Kasih Tuhan Yesus .

    BalasHapus

Apa saja isi komentar anda sangat berarti bagi penulis... ^_^