Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Allah dan Ekonomi

Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari usaha-usaha manusia dalam memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas sedangkan alat pemuas kebutuhan sangat terbatas. Alat pemuas kebutuhan yang dimaksudkan oleh teori ekonomi adalah uang sebagai alat transaksi agar dapat memperoleh kebutuhan yang harus dipenuhi. Uang diperoleh dari tindakan ekonomi yaitu dengan menjadi salah satu input dalam proses produksi, artinya uang diperoleh melalui pengorbanan. Pengorbanan melalui suatu kegiatan ekonomi yang menghasilkan uang.

Kegiatan ekonomi adalah kegiatan seperti lingkaran setan yang tidak pernah putus dan tidak ada ujungnya.Uang dalam perekonomian telah menghipnotis hampir seluruh umat manusia di dunia dengan kemampuannya dalam memperoleh suatu barang yang dibutuhkan, sehingga terjadilah yang namanya kaum borjuis, atau semacam sekelompok orang yang hidupnya adalah “dari uang, oleh uang dan untuk uang”.

Pemahaman manusia yang telah cemar karena salah mengerti akan peranan uang dalam kehidupan membuat semakin banyak orang yang bersifat konsumtif, materialistis, bahkan menjadikan uang sebagai tuhan dalam hidupnya dengan presepsi “hidupku karena uang dan uangku hanya untuk hidupku”. Pemahaman ini membawa pemikirannya kearah materialistis yang berideologi dan bersifat predator. Artinya pada saat orang tersebut tidak mempunyai uang, maka dengan cara apapun dia berusaha memperoleh uang, termasuk potensi untuk mencuri, membunuh, ataupun “menjual diri”. Sifat predator bisa merugikan orang lain dan juga diri sendiri. Ini karena apa? Lagi-lagi karena tidak pernah tahu apa tujuan dari suatu ilmu pengetahuan diciptakan dan dikembangkan oleh para ilmuan. Tetapi mungkin ini adalah indikasi dari ilmuan yang tidak bertanggung jawab dalam mengembangkan ilmu pengetahuan.

Apa pandangan Kristen tentang ekonomi?

Saya seorang Kristen yang juga adalah seorang mahasiswa program studi ekonomi. Jadi saya merasa bertanggung jawab atas perkembangan ilmu ekonomi dan perkembangan itu harus diterangi oleh pemahaman firman Tuhan agar tidak menjadi sama seperti urain diatas. Seperti pada sebelumnya, dalam Matius 4:4 mengatakan bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah, jelas mematahkan pandangan tentang uang adalah segalanya oleh orang-orang yang tidak mengenal Allah itu siapa.

Kebutuhan utama manusia memang adalah makanan. Akan tetapi makanan yang sejati itu adalah makanan yang membawa manusia untuk hidup kekal di sorga, bukan makanan yang membawa kenikmatan sementara, kesehatan sementara dan akhirnya makanan itu yang mematikan manusia selamanya. Sesorang yang hidup hanya untuk makan dan makan hanya untuk hidup, apa beda dengan binatang. Kalau begitu, dimana citra Allah dalam diri manusia? Dimana tanggung jawab manusia sebagai ciptaan kepada Allah sebagai pencipta?

Kebutuhan manusia jelas bukan hanya materi, harta, dan benda yang sekali-kali jika tidak disyukuri akan membawa petaka dalam kehidupan manusia. Kebutuhan manusia yang sejati adalah dating dari Allah yang sejati yang menghidupkan dan yang menerangi manusia dalam setiap tanggung jawabnya. Dari ayat diatas memaparkan dengan jelas bahwa sumber dari kehidupan yang sejati bukan dari harta dunia, tetapi bersumber dari firman Allah, yang sebagaimana manusia diciptakan Allah melalui firman, demikian pula manusia membutuhkan firman Allah untuk hidup yang sejati. Dan hidup yang sejati tidak bias dicuri oleh siapa pun.

Kalau harta dunia bisa dicuri, tetapi harta sejati yang dari surga tidak dapat dicuri oleh siapa pun dari pada pemiliknnya. Berbahagialah yang memiliki harta surgawi yang sejati dalam Kristus. Terpujilan Allah.