Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Simbol Rahasia Tou Minahasa di Watu Pinawetengan

Aksara purba di Watu Pinawetengan sampai sekarang belum terpecahkan. Banyak tonaas (pemimpin masyarakat adat Minahasa) memberikan tafsirannya menurut petunjuk dan tanda-tanda yang diterimanya.

Apakah ketika rahasia simbol-simbol itu terpecahkan bisa membawa Tou Minahasa menuju pencerahan? Ya, simbol-simbol itu merupakan rahasia identitas Tou Minahasa yang sudah eksis selama ribuan tahun.

Sayang sekali belum ada tonaas yang mampu menjawab rahasia tersebut, tapi ada beberapa tonaas yang mengatakan bahwa dengan mengetahui rahasia simbol itu, maka pencerahan sejati dari Sang Pencipta akan ditemukan bersama dengan jati diri Tou Minahasa.

Pada suatu kesempatan, saya diberi petunjuk oleh seorang tonaas tentang simbol-simbol itu. Dua malam sebelum malam purnama, beliau memberikan pelajaran singkat tentang simbol-simbol Watu Pinawetengan yang dia sendiri sedang dalam tahap penelitian. Sangat jarang seorang tonaas menggunakan kebijaksanaannya untuk mengajarkan orang lain tentang simbol-simbol Watu Pinawetengan.

Beliau dengan penuh kebijaksanaan yang luhur mencoba menjelaskan bagian demi bagian Watu Pinawetengan. Menurutnya, Tou Minahasa zaman purba kala menuliskan segala peristiwa penting yang terjadi di tanah Minahasa di Watu Pinawetengan dengan cara memberikan simbol-simbol khusus yang hanya dimengerti oleh para tonaas, walian, walak dijaman itu.

Karena simbol-simbol itu mengandung pesan rahasia, maka Tou Minahasa purba menyepakati sebuah pemikiran untuk menafsir simbol-simbol tersebut demi menjaga keaslian dan kemurnian pesan itu.

Tonaas itu menjelaskan bahwa Watu Pinawetengan ditulis pada dua jaman berbeda, itu ditandai dengan perbedaan gaya menulis simbol dari dua bagian Watu Pinawetengan. Bagian pertama berada di bagian bawah Watu Pinawetengan. Bagian ini didominasi oleh simbol-simbol manusia dan alam yang berbeda dengan model simbol bagian atas.

Menurutnya, bagian pertama ini dituliskan sejak Tou Minahasa mulai berpindah dari kawasan Tuur in Tana ke kawasan Puser in Tana. Simbol kuno bagian pertama menjelaskan sejarah Tou Minahasa menuju Puser in Tana bersamaan dengan berbagai peristiwa yang dialami serta cara-cara menyelesaikan masalah yang disepakati oleh para Walian dan Tonaas.

Bagian kedua ada pada bagian tengah Watu Pinawetengan. Menurut beliau bagian ini adalah catatan tentang kisah hidup Tou Minahasa dalam mengahapi peristiwa-peristiwa kecil dan cara menyelesaikan masalah-masalah kecil. Sedangkan bagian ketiga yaitu pada bagian atas Watu Pinawetengan dimulai dengan tanda terjadinya peristiwa besar di tanah Minahasa, kemungkinan peristiwa itu adalah sebuah bencana besar seperti air bah.

Bagian atas ini mengunakan simbol-simbol yang berbeda karakternya dengan bagian bawah dan bagian tengah, sehingga dapat disimpulkan bahwa perbedaan jaman antara bagian bawah dan bagian atas sangat jauh, kemungkinan terlampau ribuan tahun.

Belau juga menjelaskan bahwa posisi Watu Pinawetengan yang berubah akibat perbahan struktur alam ini membuat banyak simbol tidak tampak secara kasat mata, hanya pada saat-saat tertentu maka simbol-simbol tertentu bisa dilihat dengan jelas.

Ibaratnya sebuah uang kertas yang memiliki tanda air (watermark) untuk membuktikan keasliaanya, demikian pula dengan Watu Pinawetengan. Simbol-simbol tertentu hanya bisa dilihat oleh orang-orang tertentu pada waktu tertentu juga. Atau dengan kata lain, simbol-simbol itu adalah pesan rahasia dari para leluhur.

Simbol-simbol yang menjadi rahasia itu menjadi tugas dari para tonaas untuk terus memenuhi kualitas diri menuju pencerahan. Simbol-simbol itu adalah pesan kebijaksanaan dari Amanag Kasuruan kepada Tou Minahasa melalui para leluhur.

Saya mulai mengerti mengapa simbol-simbol Watu Pinawetengan hingga saat ini menyimpan rahasia besar. Itu mungkin karena jaman sekarang Tou Minahasa mulai meninggalkan gaya hidup dan pemikiran asli Minahasa dan lebih memilih untuk hidup keluar dari jalan Tou Minahasa yang seharusnya.

Posting Komentar untuk "Simbol Rahasia Tou Minahasa di Watu Pinawetengan"