Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Filsafat Untak Ranah Publik - Bagian 2 (Awam Harus Tahu Tentang Filsafat)

filsafat awam
Sebelumnya saya memberikan sedikit pandangan awam mengenai filsafat dan sedikit memberikan pandangan mengenai pola filsafat postmodern yang sering kita lihat melalui Rocky Gerung. Saat ini sebenarnya saya ingin memberikan pandangan lebih luas tentang itu, tapi saya menemukan dibeberapa kasus bahwa kata "filsafat" masih begitu sangat asing bagi sebagian dari kita.

Dari kasus-kasus itu sering muncul pertanyaan tentang apa itu filsafat dan bagaimana kita bisa belajar filsafat. Maka muncul beberapa jawaban yang masih membingungkan juga bagi orang awam. Sebenarnya, dunia maya sudah cukup banyak memberikan kita ruang untuk belajar apa saja, termasuk filsafat.

Tahukah kita bahwa ketika muncul suatu rasa penasaran diiringi dengan sebuah atau beberapa pertanyaan, kita sudah mulai masuk dalam ranah filsafat? Demikian juga ketika kita mencoba untuk memikirkan sebuah jawaban untuk suatu pertanyaan.


Memang secara disiplin ilmu, filsafat teramat rumit sehingga harus ada tingkatan doktoralnya di perguruan tinggi. Filsafat menjadi disiplin ilmu yang bisa dibilang dasar dari segala ilmu pengetahuan.

Bagi mahasiswa di perguruan tinggi, mata kuliah filsafat diberikan secara dasar saja. Biasanya hanya sebatas dua jam perkuliahan atau sistem kredit semester (SKS). Pada beberapa jurusan tertentu disajikan bertahap, contohnya di semester satu dapat mata kuliah Pengantar Filsafat dan di semerter dua dapat mata kuliah Filsafat Lanjutan. Tergantung kebutuhan terhadap filsafat pada jurusan tertentu.

Namun itu tidak terjadi jika kita memilih jurusan filsafat itu sendiri. Semua amta kuliah di jurusan filsafat adalah penjabaran penting dari keutuhan filsafat. Dan semua mata kuliah itu pasti ada kaitan, hubungan maupun pengaruhnya satu sama lain.


Kita bisa membayangkan bagaimana seorang Rocky Gerung yang kuliah strata satu jurusan filsafat kemudian menjadi dosen di jurusan yang sama. Coba bayangkan pengetahuan dan pendalamannya pada filsafat.

Semua itu akan berbeda dengan orang yang belajar filsafat hanya melalui hobi saja. Misalnya hobi membaca kemudian membaca buku filsafat. Atau orang yang hanya sekedar pernah belajar filsafat, contohnya Saya yang hanya pernah belajar melalui mata kuliah Pengantar Filsafat saat masih semeter tiga tahun 2008 lalu.

Bagi orang-orang seperti itu, hanya mengenal filsafat secara umum saja atau bahkan hanya cukup kenal saja. Seumpama seseorang hanya kenal wajah dan nama dari satu orang lain tapi tidak mengenal dekat atau akrab. Itu akan berbeda jika mereka berdua kenal akrab dan bersahabat.

Bagi Saya, penting untuk masyarakat awam untuk mengenal filsafat secara umum saja. Itu tidak membutuhkan biaya besar, bisa dengan seharga kuota internet saja. Kita cukup bisa membaca saja dan mungkin lebih baik jika kita bisa berpikir dinamis, artinya pikiran kita bisa melakukan fungsinya yang terbaik.


Masyarakat Indonesia memang masih banyak yang awam soal filsafat. Tapi sejauh kita mampu memanfaatkan pikiran, maka Saya yakin banyak awam yang akan tertarik belajar filsafat. Di Eropa maupun Amerika, filsafat sudah jadi konsumsi publik sejak usia sekolah menengah.

Dari beberapa kasus juga, tampaknya banyak juga awam yang tidak mau belajar filsafat karena beberapa alasan. Mungkin dengan alasan ketidakmampuan intelektual atau dengan alasan doktrin agama.

Tidak perlu cemas, sebab melalui filsafat kita bisa melatih intelektual kita menjadi lebih baik. Sedangkan untuk alasan doktrin agama, tidak perlu khawatir juga sebab para pemimpin-pemimpin agam juga pasti pernah belajar filsafat.

Filsafat dibutuhkan oleh awam untuk banyak hal. Itu termasuk bisa menjadi alat untuk membedah masalah-masalah sehari-hari. Bisa untuk membantu pekerjaan kita sehari-hari, bisa juga untuk membangun percakapan yang menarik, atau bahkan bisa untuk membentuk bahan candaan sehari-hari.


Lebih penting lagi awam akan bisa lebih kritis terhadap persoalan-persoalan publik, mempertayakan kebenaran sejarah, atapun bisa menyikapi dengan serius terkait pendapat orang lain. Masyarakat awam akan bisa berbicara secara terarah dan terukur ketika harus diperhadapkan dengan masalah-masalah yang membutuhkan pemikiran yang cerdas.

Seorang Rocky Gerung dengan kapasitas sebagai pengamat politik sudah membuka jalan bagi masyarakat awam tentang pentingnya filsafat untuk dipelajari. Politik sebagai sebuah disiplin ilmu juga bisa dibedah oleh masyarakat awam dengan baik jika paham filsafat.

Pada akhirnya masyarakat awam bisa membentuk opini publik yang membangun dan berguna bagi bangsa dan negara. Itu menjadi kontribusi kita sebagai warga negara demi tercapainya tujuan berdirinya Republik Indonesia, yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Leon Manua
Leon Manua Mata yang tak pernah kau tatap secara nyata

Posting Komentar untuk "Filsafat Untak Ranah Publik - Bagian 2 (Awam Harus Tahu Tentang Filsafat)"