Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Saatnya Punya Pembangkit Listrik Rumahan Sendiri

Ketika dijaman yang sangat ketergantungan dengan energi listrik ini, kita seakan tidak menjadi manusia jika tidak ada listrik. Bahkan disaat listrik ada namun jika biaya kita tidak mencukupi atau bahkan tidak ada, bisa dipastikan kita akan mengalami stres. Bukan hanya masalah ketersedian listrik dan biaya saja yang menjadi masalah, kerusakan jaringan maupun pekerjaan perawatan dari PLN terkadang membuat kita hilang sabar.

Kebutuhan listrik nasional juga akan terus meningkat sebanding dengan pembangunan dan investasi. Sedangkan saat ini PLN masih terus berupaya untuk menambah pembangkit listrik diseluruh daerah agar kebutuhan listrik bisa terpenuhi.

Belum lagi dampak lingkungan yang dihasilkan ketika pembangunan pembangkit listrik baru juga pengerjaan jaringannya. Kita harus mengorbankan banyak pohon-pohon penyerapan air ditebang, ekosistem gunung maupun pantai yang jadi kurang ramah bagi flora dan fauna, dan radiasi elektromaknetik dari saluran udara tegangan tinggi (SUTT).

Beberapa negara maju sudah beralih dari ketergantungan pada pembangkit listrik konvensional karena mengingat penghematan anggaran energi dan minimnya sumber daya alam yang mereka miliki. Perusahaan raksasa seperti Google juga sudah lama memakai sumber listrik ramah lingkungan dan tidak bergantung pada ketersediaan listrik publik.

Kini saatnya kita memikirkan untuk mengubah sumber listrik kita untuk menangani masalah-masalah tadi. Dengan perkembangan teknologi saat ini kita dimungkinkan untuk memiliki pembangkit listrik sendiri di rumah kita. Kita bisa mempunyai sumber listrik yang efisien, murah, dan ramah lingkungan.

Sebenarnya solusinya sudah lama ada, tapi memang belum tergaung dengan baik di Indonesia. Solusinya adalah dengan memasang pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atau solar cell di rumah kita masing-masing.

Solusi ini cocok untuk masyarakat perkotaan yang banyak membutuhkan energi listrik setiap hari. Selain itu, di perkotaan juga pemandangan langitnya cenderung terbuka sehingga memungkinkan mendapatkan sinar matahari lebih terik dan lebih lama.

Masalah biaya, mungkin pada awal pemasangan kita harus mengeluarkan biaya yang cukup besar. Harga peralatan dan perlengkapannya jika dicek di toko online bervariasi tergantung daya yang dihasilkan. Mulai dari 4 juta rupiah hingga 60 juta rupiah. Perangkat PLTS umumnya ini terdiri dari panel surya, kontrol pengisian daya, inverter, baterai, dan kotak panel.

Jika dibandingkan harga perangkat PLTS ditambah perawatannya dengan biaya listrik rutin per tahun, bisa dikatakan PLTS menang. Contohnya, perangkat PLTS berdaya 1500 watt seharga 15 juta rupiah dan bisa dipakai selama 20 tahun atau bahkan lebih. Sedangkan biaya listrik rutin kita jika menggunakan daya 1500 watt per bulan kita membayar sekitar 300 ribu rupiah atau lebih, tergantung banyaknya pemakaian. Dalam setahun kita mengeluarkan uang diatas 3 juta rupiah.

Jadi secara pertimbangan biaya, kita pilih yang mana? 15 juta untuk puluhan tahun atau 3 juta per tahun? Belum lagi pertimbangan lainnya seperti pemadaman bergilir, kerusakan jaringan, kerusakan alam, dan kenaikan tarif dasar listrik.

Ada juga pertimbangan yang bijak untuk membeli PLTS, yaitu keamanan. PLTS dirancang sedemikian rupa sehingga tegangan listrik bisa tetap stabil. Sedangkan listrik publik sewaktu-waktu beresiko turun atau naik tegangan. Hal itu bisa mengancam keamanan kita dan perangkat elektronik kita. Sering sekali terjadi kerusakan pegangkat elektronik saat tegangan listrik tiba-tiba naik, bahkan bisa berakibat fatal jika terjadi ledakan.

PLTS memberikan kita solusi untuk kebutuhan listrik yang aman, efisien, ramah lingkungan, murah untuk jangka panjang, dan ketersedian energi listrik terus menerus. Dengan memanfaatkan PLTS, banyak hal positif yang bisa kita akibatkan. Kita bisa membantu pemerintah melalui PLN untuk menyediakan listrik bagi masyarakat miskin karena kita tidak membebani anggaran negara dalam bentuk subsidi listrik.

Selain itu, kita juga bisa membantu pelaku industri dan ritel untuk mengembangkan usahanya karena kebutuhan listrik mereka sangat besar. Kita juga bisa membantu rumah sakit, sekolah, dan kantor-kantor pelayanan publik untuk terus mendapat pasokan listrik sesuai kebutuhannya. Dan masih banyak hal positif lain yang mungkin akan berkembang seiring dengan maraknya penggunaan PLTS ini.

Kendalanya saat ini adalah produsen maupun importir yang menyediakan PLTS belum banyak tersebar di seluruh Indonesia sehingga belum banyak masyarakat yang bisa terjangkau. Akan lebih baik lagi jika PLN turut juga melakukan pengadaan PLTS untuk dijual kepada masyarakat, itu bisa jadi penghasilan tambahan bagi PLN. Alasan lain juga karena PLN punya kantor-kantor yang tersebar luas di seluruh Indonesia, sehingga mampu menjangkau banyak lapisan masyarakat.

Namun itu semua tergantung dari keputusan kita masing-masing. Melihat dari kondisi kelistrikan di negara kita saat ini, juga melihat kondisi sumber daya alam kita, mampukah kita untuk berpikir dan bertindak bijaksana? Sudah pasti kita mampu.
Leon Manua
Leon Manua Mata yang tak pernah kau tatap secara nyata

Posting Komentar untuk "Saatnya Punya Pembangkit Listrik Rumahan Sendiri"