Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bahasa Jurnalistik

Jurnalistik adalah kegiatan yang menjalankan prinsip-prinsip jurnalisme untuk menghasilkan informasi kepada masyarakat. Informasi yang dihasilkan adalah berupa berita yang sudah pasti menggunakan bahasa dalam penyajiannya. Itulah alasan mengapa bahasa memiliki peran penting dalam kegiatan jurnalistik.

Sebenarnya, bahasa jurnalistik ini merupakan pembahasan khusus yang panjang dan berisi kajian-kajian ilmiah. Bahasa jurnalistik adalah suatu fokus studi penggunaan bahasa dalam bidang jurnalistik. Karena kita menggunakan bahasa Indonesia, jadi fokusnya akan ke penerapan bahasa Indonesia dalam bidang jurnalistik.

Bahasa jurnalistik ini merupakan salah satu bentuk bahasa kreatif dan adaptif dalam bahasa Indonesia. Sama halnya dengan bahasa kreatif lainnya seperti bahasa ilmiah, bahasa politik, bahasa bisnis, dan lainnya. Bedanya adalah, bahasa jurnalistik juga bisa adaptif terhadap bentuk bahasa kreatif lain. Bisa menggunakan bahasa politik jika membahas politik, bisa menggunakan bahasa ilmiah ketika membahas soal ilmiah.

Itulah keunikan dari bahasa jurnalistik yang bisa melakukan penetrasi adaptif terhadap bidang lain. Tujuannya adalah untuk memberikan informasi yang representif kepada masyarakat terhadap lingkup peristiwa yang diliput.

Bahasa jurnalistik cenderung lebih cepat berkembang dibanding ragam bahasa kreatif lainnya. Ini disebabkan karena terjadinya perkembangan bahasa dalam masyarakat yang menghasilkan kosakata baru, diksi baru, akronim baru, dan lainnya.

Memang terkadang bahasa jurnalistik sering sekali tidak mematuhi kaidah-kaidah bahasa baku, tapi selalu menggunakan pola yang baku dalam bahasa. Penggunaannya juga akan berbeda tergantung jenis berita yang dibuat. Seakan bahasa jurnalistik memiliki lingkupnya sendiri yang bebas dari intervensi kaidah bahasa baku.

Meski demikian, itulah yang menjadi ciri khas bahasa jurnalistik yang membentuk prinsip dasarnya. Bahasa jurnalistik memiliki ciri khas yaitu singkat, padat, sederhana, lugas, jelas, dan menarik. Ciri khas itu kemudian membentuk prinsip-prinsip dasar bahasa jurnalistik, yaitu:

  • Prosesibilitas: Berita bisa diproses dan dimengerti dengan baik.
  • Kejelasan: Tidak menimbulkan kebingungan dan salam pemahaman.
  • Ekonomis: Singkat tapi tidak mengurangi makna dan pesan.
  • Ekspresivitas: Menerangkan peristiwa sesuai dengan sebab dan akibat.
Keempat prinsip bahasa jurnalistik itu menjadi patokan utama dalam menyusun berita agar pesan dan maknanya bisa dimengerti masyarakat. Sebab itu, berita yang baik akan selalu mengutamakan penggunaan bahasa yang baik dan benar juga. Meski dalam jurnalistik, kebenaran bahasa yang jadikan patokan tidak selalu bergantung pada kaidah bahasa baku.
Bahasa Jurnalistik - Leon Manua

Banyak contoh penggunaan bahasa jurnalistik yang seolah tidak sesuai dengan bahasa baku, tapi bahasa jurnalistik selalu memberikan kontribusi kedalam bahasa baku. Pola penggunaan bahasa jurnalistik juga sering membawa pengaruh yang baik bagi perkembangan bahasa dalam masyarakat.

Intinya, bahasa jurnalistik itu adalah bahasa yang digunakan untuk menembus sekat-sekat pemikiran dalam masyarakat. Bahasa jurnalistik sengaja dibuat dengan tujuan agar siapa saja bisa mengerti dengan berita yang disajikan.
Leon Manua
Leon Manua Mata yang tak pernah kau tatap secara nyata

Posting Komentar untuk "Bahasa Jurnalistik"