Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Thales dari Miletus: Filsuf Pra-Sokrates Pertama Dalam Filsafat Yunani

Filsafat yang muncul sebelum masa Sokrates sering disebut dengan filsafat pra-sokrates yang sebenarnya lebih menaruh perhatian pada pengamatan alam semesta. Thales adalah salah satunya dan disebut sebagai filsuf pertama Yunani Kuno. Secara langsung bisa juga disebut kalau Thales adalah perintis pemikiran filsafat barat.

Dibalik pendapat sejarah filsafat yang mengatakan bahwa filsuf era pra-sokrates selalu mendasari pemikirannya dengan spekulasi, ternyata Thales mampu membuktikan bahwa dijaman itu ada filsuf yang berpikir tidak hanya spekulatif, tapi juga analitis. Dalam pemikirannya tentang materi, Thales menerapkan prinsip analisis. Sedangkan dalam pemikirannya tentang metafisik, Thales cenderung spekulatif.

Thales berasal dari pelabuhan Ionia di Miletus, sekarang masuk dalam wilayah negara Turki. Miletus merupakan pusat utama dari pengembangan ilmu pengetahuan dan filsafat pada masa Yunani kuno. Tentang tahun kelahirannya diperkirakan sekitar tahun 620 SM (sebelum masehi), tidak banyak informasi tentang pribadi Thales, namun filsuf satu ini cukup banyak dikenal karena pemikirannya tentang substansi dan esensi alam semesta.

Satu-satunya referensi tentang Thales itu berasal dari Aristoteles yang menggambarkan bahwa Thales adalah pemikir yang menganggap bahwa sifat dasar dari alam semesta adalah air. Pemikiran Thales ini mengacu pada pengamatan objek dan memiliki metode pemikiran yang terlepas dari pengaruh pemikiran antropomorfik dan homersime yang menjadi budaya dan kepercayaan utama Yunani kuno.
Thales dari Miletus - Leon Manua
Thales mencoba memberikan pemikiran pada berbagai macam fenomena yang ia amati dengan mengacu pada prinsip umum yang mendasarinya, sebuah gagasan yang masih terkait dengan metode ilmiah modern. Pola berpikir ini kemudian membentuk pondasi berpikir filsafat modern hingga saat ini.

Herodotus menyebutkan bahwa Thales berhasil memprediksi dengan benar bahwa akan ada gerhana matahari pada 585 SM selama pertempuran antara Midian dan Lydian. Dengan demikian, Thales dapat dikatakan sebagai ilmuwan alam pertama dan filsuf analitis dalam sejarah intelektual barat.

Thales memiliki ciri-ciri berpikir modern lainnya, karena tampaknya ia juga seorang pengusaha. Menurut sebuah cerita, Thales menghasilkan banyak uang dengan berinvestasi di mesin-mesin minyak sebelum masa-masa sulit untuk panen zaitun. Kegiatan Thales ini kemudian menjadikan dia kaya dan terpandang, serta menjadikannya orang berpengaruh di Miletus.

Dalam pemahaman dasar metafisika, air adalah prinsip pertama kehidupan dan dunia material. Melihat bahwa air dapat berubah menjadi uap dengan penguapan dan menjadi zat padat dengan pembekuan, bahwa semua kehidupan diperlukan dan didukung oleh uap air, Thales mendalilkan bahwa itu adalah satu-satunya prinsip penyebab tunggal di balik alam.

Thales juga dikenal sebagai filsuf yang berpandangan bahwa bumi ini datar. Thales menyatakan bahwa bumi yang datar melayang di atas air. Memang jaman itu hampir semua manusia di dunia menganggap bahwa bumi adalah datar.

Aristoteles memberi tahu kita bahwa Thales mengira bumi memiliki daya apung seperti kayu, dan bahwa bumi mengapung di atas air seperti kayu gelondongan atau kapal. Memang, banyak pulau terapung yang dikenal oleh orang-orang Miletus, yang mungkin menjadi model atau bukti bagi teori Thales.

Dia bahkan menganggap gempa bumi sebagai akibat guncangan bumi oleh gelombang bawah tanah, seperti halnya kapal yang bisa diguncang di laut. Dari pelabuhan Miletus ia akan terbiasa dengan fenomena sedimentasi, mungkin percaya bahwa itu adalah generasi bumi yang spontan dari air, sebuah gagasan yang baru-baru ini dipegang kembali pada abad ke-18.

Setelah berusaha memberikan penjelasan yang naturalistik tentang fenomena yang dapat diamati, alih-alih memohon kehendak para dewa, Thales mengklaim bahwa tuhan ada dalam segala hal. Menurut Aetius, Thales mengatakan bahwa pikiran dunia adalah tuhan, bahwa tuhan bercampur dalam segala hal.

Pemikiran ini yang akan muncul secara serentak di sejumlah agama dunia, terutama Buddhisme di India. Meskipun spekulasi metafisik-nya jelas keliru, tampaknya Thales adalah pemikir modern dalam banyak hal, lebih dulu dari banyak ide dalam agama, filsafat dan sains.
Leon Manua
Leon Manua Mata yang tak pernah kau tatap secara nyata

Posting Komentar untuk "Thales dari Miletus: Filsuf Pra-Sokrates Pertama Dalam Filsafat Yunani"