Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Berita yang Proporsional dan Komprehensif

Berita yang Proporsional dan Komprehensif - Leon Manua
Jurnalisme memberikan standar bagi setiap berita yang layak untuk diterima masyarakat, yaitu berita yang proporsional dan komprehensif. Untuk menghasilkan berita yang memenuhi standar jurnalisme, biasanya para jurnalis akan dibentuk sedemikian rupa oleh perusahaan pers maupun organisasi pers.

Proses pembentukan seorang jurnalis bisa dikatakan sangat berat, selain harus menguasai pengetahuan jurnalisme, juga harus menguasai pengetahuan lain. Ilmu pengetahuan lain itu berguna untuk banyak hal, tujuannya tentu saja untuk menghasilkan berita yang proporsional dan komprehensif. Inilah elemen kedelapan dari jurnalisme.

Berita yang proporsional

Tentu saja proporsional yang dimaksud adalah berimbang, itu juga mengacu pada elemen jurnalis yang independen. Ketika seorang jurnalis mampu bersikap independen, seharusnya berita yang dihasilkan bisa proporsional. Meski dalam praktiknya, jurnalis cenderung subjektif dalam memilih berita yang akan diterbitkan.

Subjektif itu bermaksud agar berita yang terpilih adalah berita yang bermanfaat bagi warga. Bukan hanya pemilihan berita yang subjektif, terkadang kita bisa melihat subjektivitas dari judul maupun lead (paragraf pembuka) berita. Seakan memukul salah satu pihak dan membela yang lainnya.

Kesan awal dari berita itu membuat warga terkadang menilai berita tersebut tidak proporsional hanya dari judul dan lead saja. Tapi bagaimanapun juga, yang namanya berita itu tidak hanya terdiri dari judul dan lead saja. Kita perlu membaca keseluruhan berita kemudian bisa memberikan penilaian.

Penilaian terhadap sebuah berita yang proporsional itu adalah berita yang memberikan kesempatan yang sama bagi pihak-pihak yang terlibat didalamnya. Tidak mungkin seorang jurnalis membuat lead berita yang langsung memuat dua pendapat sekaligus dalam satu lead. Juga tidak mungkin satu berita memiliki dua lead.

Berita yang proporsional adalah berita yang dibuat dengan berangkat dari sikap independen dan pemikiran skeptis terhadap suatu peristiwa dan pihak-pihak yang terlibat dalam peristiwa itu. Dengan demikian, lead yang terkesan subjektif akan dipahami dengan baik jika disinkronkan seluruh isi berita.

Berita yang komprehensif

Pada bagian inilah kita bisa melihat sejauh mana pengetahuan seorang jurnalis terhadap jurnalisme dan terhadap objek liputan-nya. Seorang jurnalis yang berpendidikan SMA sederajat akan berbeda hasilnya dengan jurnalis yang berpendidikan Strata satu atau sarjana. Tapi itu bisa jadi relatif saat lulusan SMA bisa mengimbangi atau melebihi lulusan sarjana.

Berita yang komprehensif adalah berita yang mampu menjelaskan sebuah peristiwa dengan baik, teratur, dan bisa dimengerti orang lain. Jika kita membaca berita tapi tidak bisa dimengerti, ada dua kemungkinan, kita terlalu awam atau beritanya tidak komprehensif.

Sebab itu jurnalis selalu menghindari diksi (pemilihan kosakata) yang tidak lazim bagi warga, kecuali dengan memberikan penjelasan. Jurnalis juga selalu menghindari gaya penulisan yang tidak kronologis (sesuai urutan waktu) sebab dapat membingungkan pembaca.

Banyak hal yang bisa mengakibatkan sebuah berita menjadi tidak komprehensif, termasuk faktor pengetahuan seorang jurnalis. Seorang yang tidak mengerti tentang hukum justru ditempatkan di Pengadilan untuk berita hukum dan kriminal. Itu fatal, sebab butuh waktu lama untuk penyesuaian dan pembelajaran bagi jurnalis tersebut.

Oleh karena itu semua jurnalis dituntut untuk mempelajari semua hal yang belum dipelajari-nya. Ini bermaksud untuk menghindari kesalahan pemahaman (bukan kesalahpahaman) terhadap objek liputan. Penting bagi jurnalis untuk mempelajari, minimal dasar-dasar, tentang ilmu pengetahuan lain.

Seorang jurnalis akan berhadapan dengan seorang dokter harus bisa mengimbangi pengetahuan dokter agar mengerti dan bisa nyambung komunikasi mereka. Ketika dokter menyebut istilah-istilah yang baru didengar, jika tidak tahu, jangan sungkan untuk bertanya dan meminta penjelasan agar menambah pengetahuan.

Proporsional dan Komprehensif

Seperti seorang musisi berbakat yang memainkan gitar, semakin bagus maka akan semakin dinikmati penontonnya. Begitu juga dengan sebuah berita, semakin bagus maka akan semakin dinikmati oleh warga. Berita yang proporsional dan komprehensif sering disebut dengan berita yang seksi, memberikan kenikmatan dan pengetahuan.

Dengan demikian kita sampai pada satu kesimpulan bahwa berita yang proporsional dan komprehensif itu adalah berita yang seksi. Ber-penampilan bagus dan memberikan kenikmatan. Jika sebuah berita bisa disajikan dengan seksi, se-horor apapun isi beritanya, pasti akan dinikmati.

Berita yang seksi itu ibarat mini map dalam sebuah game mobile. Kecil, tapi memberikan semua informasi yang baik untuk pengambilan keputusan seorang player. Mini map itu proporsional dan komprehensif, sama seperti berita yang berkualitas.
Leon Manua
Leon Manua Mata yang tak pernah kau tatap secara nyata

Posting Komentar untuk "Berita yang Proporsional dan Komprehensif"